Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger


Diare Pada Anak, Perhatian Tanda Dehidrasi dan Komplikasinya

Diare ditandai dengan peningkatan frekuensi jumlah buang air besar (BAB) dan BAB yang keluar lebih cair dari biasanya. Diare karena infeksi dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman baik virus, bakteri, atau parasit lainnya.

Apabila seorang penderita diare yang sifatnya tiba-tiba (bahasa kedokteran disebut akut) yang perlu difikirkan apakah penderita diare tersebut masuk di dalam kelompok (1) diare murni , (2) diare tiba-tiba dengan komplikasi, (3) diare tiba-tiba dengan penyakit penyerta (Paru-paru, radang otak atau kekurangan energi protein) , (4) diare tiba-tiba yang berlanjut menjadi diare kronik/ berlangsung lama.

Komplikasi diare dan tanda dehidrasi

Salah satu komplikasi yang dikhawatirkan dan harus segara diatasi adalah dehidrasi/ kekurangan cairan tubuh serta gangguan keseimbangan garam-garaman tubuh. Dehidrasi pada tingkat ringan bisa dilihat dari jumlah air seni yang berkurang dan ada rasa sangat haus. Pada tingkat sedang gejala tadi ditambah adanya pengaruh terhadap jaringan tubuh seperti, kekencangan kulit tubuh mengalami menurunanan, mata bertambah cekung, ubun- ubun besar juga bertambah cekung pada bayi dan lain-lain. Kalau dehidrasi yang berat ditambah dengan penurunana tanda –tanda utama tubuh yang salah satunya menyangkut penurunanan kesadaran, misal menjadi lemas dan perasaan mengantuk terus.

P3K pada Diare : Apa yang Dilakukan?

Penderita yang mengalami diare berat dan lama yang disertai dengan demam, muntah, atau nyeri perut atau yang kotorannya terdapat darah atau lendir harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan.Perawatan utama terhadap penyakit diare adalah pemberian cairan yang mencukupi kebutuhan tubuh dan sesuai gejala yang muncul misalnya panas, muntah, dan gejala lainnya.Cairan pengganti ini dapat diberikan baik melalui minum ataupun melalui infus.Cairan yang sederhana adalah larutan gula dan garam yang biasa disebut dengan oralit. Apabila oralit tidak ada bisa masuk ,maka bisa digunakan kuah sayuran (sayur sop, sayur bayam, dll)sebagai pengganti garam-garaman tubuh dan minuman manis untuk mengganti gula.

Bagaimana Penggunaan obat bebas untuk Diare?

Penggunaan obat bebas juga harus berhati – hati khususnya obat yang bersifat menghentikan gerak mencerna dari saluran makanan bawah yaitu usus.Terutama apabila obat tersebut diberikan pada orang tua dan bayi.Juga memperhatikan aturan bahwa obat –obat diare diminumkan apabila keluhan masih ada. Apabila sudah hilang BAB cairnya maka obat harus segera dihentikan. Jika masih diteruskan bukannya diare yang sembuh malah akan terjadi konplikasi di saluran cerna . Pada tingkat paling ringan hanya terjadi sembelit saja tetapi yang berat bisa terjadi berhentinya gerakan usus kita yang sangat mengancam jiwa.

Cara pencegahan Diare

Cara pencegahan yang paling efektif adalah mencuci tangan. Tangan yang kotor banyak ditempeli oleh kuman yang apabila tangan tersebut disentuhkan ke mulut atau digunakan untuk mengambil makanan dapat menyebabkan penyakit diare. Mencuci tangan bukan saja hanya pada saat kita ingin makan, tapi juga pada saat kita memasak, setelah membersihkan perabot atau ruangan, keluar dari WC, setelah bermain dengan binatang peliharaan, dan setelah melakukan kegiatan di luar rumah

Dr. Fajar Rudy Qimindra